Saturday, October 22, 2016

The Power of #HealthyLyfeCommitment


Siapa yang sekarang ngerasa kalo waktu itu lewatnya cepeeeeeet banget? Saya termasuk salah satunya. Theory ilmiah mengatakan, itu dikarenakan kita sudah cukup dewasa atau sudah cukup umur untuk tahap pola belajar. Beda saat kita masih usia belia, waktu terasa lama karna banyak sekali yang tidak bisa kita prediksi dan banyak hal-hal yang menimbulkan rasa penasaran, termasuk bersekolah.

Ini nulis juga sambil mikir, udah Adzan Dzuhur aja. Sedih..

Nah, walopun waktu sekarang terasa cepet, bukan berarti kita cuma bisa seneng-seneng aja ya! Justru, bikin hidup kita lebih positif. bring #PositiveVibes wherever you are. Salah satunya #HealthyLyfeCommitment. Tidak hanya olahraga saja, pola makan teratur, tidur cukup dan pikiran yang positif adalah syarat utama.

Komitmen yang saya buat untuk hidup sehat lebih lama ini, dimulai dari bangun pagi disambut Honey Lemon Shot. Mba Alodita ini favorit sekali menjadi role model kehidupan sehari-hari. Dia bilang, sehat itu mahal. Wah itu saya setuju, beli ini itu mahal sekali rasanya. Tapi saya tau, sakit itu sembuhnya jauh lebih mahal. Makanya, kalo nggak dimulai dari sekarang, kapan lagi?

Honey Lemon Shot ini saya buat dengan gelas kecil (gelas-gelas yang biasa dipakai untuk minum tequila). Bahannya mudah, kemauannya yang butuh komitmen besar dan kadang susah. Cuma butuh madu dan lemon saja. Saya membiasakan minum Honey Lemon Shot ini, setiap pagi bangun tidur, sebelum apapun masuk ke perut saya. Dan biasanya, saya minum air putih hangat setelahnya.

Walopun dari web Mba Alo sudah ada yah resepnya, berikut saya share ulang nih resepnya:

Bahan (penyajian untuk 1 orang saja):
1/2      Lemon
2 sdt   Honey (saya pakai madu Uray)

Cara Membuat:
Siapkan gelas kecil tadi.
Tuang 2 sdt madu.
Kemudian peras setengah lemon ke dalamnya,
Aduk hingga merata
Honey Lemon Shot, siap untuk dinikmati :)






Happy #HealthyLyfeCommitment

Help Me Lose My Mind




Semakin saya sering menulis blog, berarti.........semakin banyak pikiran di otak saya, alias stress. Dan perlu sekali menuangkan satu persatu. Nggak ding, kadang mau ngeblog juga males. Milih tidur, buka Instagram, main sama Kenobi, bikin menu-menu sehat (ini adalah kesibukan baru, kapan-kapan saya update), bersih-bersih apartment & mewarnai (the must happiest thing in my life) dan lain-lain dan lain-lain. Hahaha

Akhir-akhir ini, gelora semangat saya pudar. Kalau diandai-andai sebagai warna, udah jadi warna soft rasanya, nggak bold lagi warnanya. Penyebabnya? Kurang tantangan. Flat. Gitu-gitu aja. Dan lingkungan yang tidak seiring dan seirama. Saya, typical yang bosan dengan hal yang cuma stuck itu-itu melulu, menyukai tantangan dan inovasi. Kalo udah bosan, udah deh kelar. Mood berantakan, udah nggak bisa fokus, maunya gerak ngapa-ngapain, bikin ide ini itu ini itu, sampe kepala kayaknya mau meledak bunga-bunga. Otak rasanya terlalu hyperactive, tapi minusnya mulut saya susah menyampaikan. Larinya kemana? Nggak ada, adanya cuma susah fokus.

Kalo mau ngomongin cara balikin semangat yang pudar, pastinya teorinya gampang kimpiiiiilll, kenyataannya? ha ha ha wadefak, uangel tenan! Intinya sih, komitmen. Semua yang ada di dunia ini intinya komitmen. Ada beberapa orang yang akhir-akhir ini protes masalah ini kepada saya (re:seamangat yang pudar). Dan ya saya tidak akan memungkiri, tidak akan denial menolak tentang ini, karena memang saya benar adanya sedang kehilangan passion. Kenapa? Banyak faktornya. Bagi saya yg sesungguhnya introvert ini, agak susah untuk dapat chemistry dengan orang lain. Bukan picky ya, saya tidak pernah pilih-pilih temen kok, dari ras Cina sampe ras paling sempurna di dunia, dari atheis sampe religius semua ada. Tapi click feeling, apalagi diperlukan kerjasamanya, itu benar-benar nggak mudah. Seriusan. Saya tidak akan menyalahkan orang lain ya, kalopun mereka wataknya egois atau keras kepala. MAN LIKE I CARE?! Tapi, sayangnya hal tersebut menjadi salah satu faktor terbesar. Komunikasi dengan kepala-kepala lain. Setiap saya berkomitmen kepada alam semesta:

"Bahwa hari ini, saya akan membawa aura positif dari saya keluar kamar sampai kembali lagi ke kamar saya."

Pasti ada aja gesekan antara saya dengan orang lain. Meskipun ya, menurut saya, saya ini sudah baik sekali, kadang sampai merendahkan diri di mata orang lain (woy orang lain nggak peduli pak buk. percayalah!) Ya maksudnya, dalam artian mengalah. Bukan terus saya jadi rendah biar orang lain puas walopun salah.

Gesekan ini bukan harus masalah pasangan atau hati ya. Nggak boleh baper ya kalian! Gesekan ini timbul karna, bisa dari masalah sepele tapi dari dua kepala atau lebih yang berbeda menghadapinya dengan cara yang berbeda pula. Atau beda pendapat dari diskusi kecil, atau sekedar lalai hanya karna (maaf) saya memang tidak canggih dalam mengingat hal kecil dan bahkan hal besar sekalipun. Daya ingat saya termasuk level short term memory loss. Itu yang kadang tidak bisa dimaklumi satu sama lain. Saya juga tidak bisa egois, orang lain harus mengerti saya. Karna mungkin bagi mereka, saya tidak bisa banyak mengerti juga kemauan mereka. Bagi beberapa orang, pasti akan sangat emosi karna saya tidak menyelesaikan tugas saya karna saya benar-benar lupa. Lupa itu bukan hal yang disengaja ya, lupa itu memang kondisi di luar kontrol.

That face when hears bullshit things and mocks you! Bahhhahaha

Oh okay, iya saya apatis sekali. Tidak peduli dunia luar. Tidak peduli orang lain. Yaelah apalagi peduli omongan orang. Positifnya nih ya, saya tidak percaya kok sama orang yang bilang 'eh kata si anu. eh kata si itu.'. Dan positifnya juga, omongan orang yang jelek-jelek itu cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri atau sebaliknya. Tapi, ke-apatis-an saya ini bukan faktor saya lupa ya. Lupanya saya adalah pure kekurangan saya pribadi. 


TAPI!! ADA JUGA YANG NGGAK PERCAYA DAN BILANG SAYA MASIH MUDA! KENAPA GITU AJA LUPA? HAH!
*PENGEN GARUK TEMBOKLAH*

Ini yang kadang menghancurkan semangat saya. Yang tadinya saya punya ide, akhirnya pilih diam dan jadi pendengar. Itu benar-benar titik aman dan stuck sekali. Dimana saya hanya akan begitu-begitu saja. Semuanya mengerucut bukan? Passion saya hilang karena faktor-faktor yang berkesinambungan.

Hey, tapi saya juga tidak buta dan tuli. Perlu dicatat ya, di dunia ini tidak akan ada yang peduli jika kalian punya kekurangan atau kelebihan sekalipun. Mostly manusia hanya peduli dengan kalian selama kalian melakukan hal yang menurut orang lain anggap benar atau ya semestinya kalian lakukan. Sayang seribu sayang, saya ini benar-benar tidak bisa pakai topeng. Di dunia saya, cuma ada hitam dan putih, iya atau tidak, sudah atau belum, mau atau tidak, dan bisa atau mampu adalah mutlak. Kondisi ini sangat berbenturan dengan orang-orang yang berlomba-lomba jilat-menjilat dan cari muka. Kalo perlu sembah cium kaki, ya ada juga yang pasti melakukan. Saya? hahaha boro-boro! Saya pilih nggak punya temen kalo mesti menjilat, menyembah, cium kaki orang lain. Ini juga pengaruh sekali dengan semangat saya yang pudar tadi. Kenapa? Karna saya pribadi tidak bisa bekerjasama, menerima dan respect dengan orang-orang seperti itu tadi.


Lalu, gimana caranya berkomitmen mengubah suasana hati agar menjadi semangat lagi? Keluar dari zona nyaman dan think out of the box. Karna begitu kita terlena di zona nyaman, otak kita tidak bekerja maksimal. Otak hanya bekerja rutinitas, seperti hafalan saja. Semua tubuh ini juga perlu diajak kompromi dengan obrolan-obrolan kecil supaya mereka mau bekerja sama dengan otak yg hyperactive ini tanpa harus jadi penjilat. Patokan semangat pudar itu bisa dilihat dengan semakin lupa banyak hal, dan semakin susah mencari kosa kata dalam mengobrol sehari-hari.

Kamu? Susah ngobrol juga karena banyak ang-eng-ang-eng cari-cari kosa kata?
Wah, otak minta upgrade tuh pengetahuannya, jangan cuma bangun pagi pulang malam saja. Hehehe



This one is my quote that I tattooed in my head:
LIFE MUST BE RICH AND FULL OF LOVING,
BECAUSE JUST BEING GOOD IS NOT ENOUGH

Wednesday, October 19, 2016

Random But Serious Belyke

Di usia saya yang tidak lagi remaja, banyak sekali pergolakan pikiran dan hati antara point satu ke point-point lainnya. Cara pandang saya kepada hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan pun, berseliweran saling berargumen di pikiran tanpa tau waktu. Muncul tiba-tiba, hilang juga tiba-tiba.
 
Kadang hal sepele, kadang hal pelik. Kadang kebawa pikiran terus, kadang lewat gitu aja. Seringnya, 'yaudahlah ya ntar pasti ada jalan'. Dan memang pasti ada jalan kok. Kalo apes ya ntar juga ada solusi, kalo lagi nggak apes juga pasti lebih mudah jalannya. Dan semuanya balik ke Tuhan.
 
Untuk beberapa orang, mungkin lupa dengan adanya Tuhan. Bukan lupa, tapi semacam ya memang Tuhan ada trus kenapa? Hahaha banyak. Nggak usah jauh-jauh. Di lingkungan saya sendiri, masih ada kok yang lalai sholat, atau malas berangkat ke Gereja. Or whatever. Tapi begitu ada masalah kerjaan, atau ada masalah lain, bisa bilang 'Ah namanya juga cobaan. Tuhan tau kok mana yang benar dan salah.' Hahahaha PRET.
 
Jujur sih, saya belum jadi umat yg baik-baik banget. Masih banyak sekali minus-minus yang bisa dibuat list. Nggak mau judgemental juga ke mereka. Siapa tau ternyata mereka punya telepati sama Tuhan langsung hahahaha. Mengingatkan boleh tapi tidak memaksa. Ya kan?
 
Sebenernya tujuan bikin posting kali ini, cuma mau ungkapin rasa syukur banget sama Tuhan. Tuhan tuh kurang baik apa sama saya, tapi saya kadang kurang bersyukur, kurang berterima kasih. Ruh dikasih gratis cuma-cuma dan lahir di keluarga yang benar-benar luar biasa. Udara segar dikasih setiap detik setiap hari, tanpa bayar sedikitpun. Organ tubuh yang lengkap dan sempurna. Masya Allah, Tuhanku luar biasa. Kemudian beranjak balita, aku diberi kemampuan lebih banyak dibanding anak-anak lain. Diberi kelebihan untuk bisa berkomunikasi, berjalan, dan membaca lebih awal dibanding anak-anak lain. Alhamdulillah. Yang paling istimewa bagi saya, adalah selalu dikelilingi hangatnya keluarga yang memorinya ada di dalam rekam otak saya. Istimewa.
 
Tidak berhenti di situ saja, begitu saya remaja dan menginjak usia dewasa, saya mengenal banyaaaaaaaak sekali manusia. Dari yang sangat baik sampai sangat jahat. Tapi, yang bertahan di sana juga ada, dan selalu ada. Tuhan begitu baik bukan? Keluarga dan sahabat-sahabat saya selalu ada. Calon pendamping? Ada, dukungan dalam doanya luar biasa, kesabaran kami masih selalu diuji Tuhan hingga nanti waktunya kita bersama datang tanpa ada jeda :) (bagian ini, saya sabar banget kayaknya hahahaha)
 
Mungkin, saya tidak setiap hari pakai mobil sport mewah, tapi Alhamdulillah saya bisa kemana-mana tanpa kepanasan dan kehujanan. Pakaian saya tidak branded mahal layaknya artis Holywood, tapi pakaian saya nyaman dan cukup menutup aurat. Makanan saya tidak dibuat oleh Chef Michelin seperti di resto-resto mewah, tapi nikmatnya halalan thayyiban. Gadget saya tidak update, tapi bisa berkomunikasi dengan siapapun bahkan bisa foto-foto menyimpan memori setiap kenangan. Aksesoris saya bukan perhiasan mewah melimpah, tapi bisa mempercantik penampilan.
 
Tuhan, begitu baiknya Engkau, sampai aku terlalu larut untuk selalu meminta dan serakah.
Tuhan, Engkau yang lebih tau mana yang baik dan buruk selama aku di jalanMu.
Tuhan, terima kasih. Aku banyak meminta padaMu, karna aku tau, hanya padaMu aku berhak meminta. Dan hanya padaMu, aku wajib beribadah.
 
 

Friday, October 14, 2016

Thank You, Uncle Morrissey!

MORRISSEY CONCERT
12th October, 2016
GOLF DRIVING RANGE SENAYAN
JAKARTA
 
 
 
 
Oktober secara tidak saya sadari adalah bulan yang selalu memberi kesan baik di list sejarah seorang Helga Anastasia. Bulan Oktober tahun 2016 ini, bolehlah nggak ada tanggal merah satupun kecuali hari Minggu. Tapi, Morrissey menghiasi hari Rabu kemaren tepatnya tanggal 12 Oktober 2016, dengan lantunan lagu livenya yang khas, flamboyant, dan memanjakan di Jakarta. Konser yang diselenggarakan kemaren bias saya sebut, mini concert.
 
 
 
Mini Concert for The Legend like Morrissey?
Iya, seriusan. Konsernya tidak besar, tidak pula megah. Mungkin Om Morris (begitu saya memanggilnya ketika ngobrol ngalor ngidul dengan teman-teman), hanya ingin menyambangi fans-fansnya di Jakarta untuk kedua kalinya, walau sekejap. Venuenya sama sekali tidak bagus menurut saya. Bolehlah event di Senayan, tapi jauh berbeda dari konser yang pertama di Tennis Indoor Senayan. Sedangkan event ini kemaren diselenggarakan di Ex Golf Driving Range. Betul, eventnya outdoor. Cukup berani sebenarnya bagi si promotor mengadakan event di musim yang hujannya suka kambuh-kambuhan seperti sekarang. Yang disayangkan, floornya tidak diflooring sama sekali. Kami para penikmat acara dibiarkan berbecek-becekan dengan sepatu kesayangan kami. Benar-benar rumput becek bekas tumpahan air hujan.

Konser ini, sangat simple. Dari Gate utamanya, terlalu sederhana. Kemudian kita berjalan ke arah pengecekan tas dan barang pribadi yang dibawa. Antriannya minta ampun panjangnya, kami semua mau tidak mau sudah mulai berbecek-becek. Ketika saya dapat giliran cek tas, saya sempet deg-degan. Jujur saya bawa Go Pro, yang notabene memang dilarang dibawa. Nyatanya lolos. Entah pihak-pihak yang mengecek tidak melihat atau beranggapan 'yaudahlah ya'. Tapi, perfume saya dipaksa sita. Saya ngotot tidak mau, dan berargumen bahwa di peraturan tidak disebutkan untuk dilarang bawa perfume. Mereka memberi option untuk meletakkan perfume di mobil dulu. Ya efisiensinya nihil dong, saya parkir di FX, bolak balik jalan aja udah nggak kebayang buang waktu berapa lama. Akhirnya, perfume saya letakkan saja di bawah pembatas antrian, yang penting kan nggak dibawa masuk toh? Perkara hilang atau nggak, kalo udah rejeki kan nggak kemana :)
 
 
Begitu masuk, satu yang saya harapin, ada booth Food & Beverages. Ternyata, sama sekali nggak ada. Cuma ada booth souvenir aja di situ. Bawa minum nggak boleh, tapi nggak ada yg jual. Kalo dilarang bawa makanan, minuman keras dan rokok, bolehlah pasti dimaklumi. Trus solusi kalo ada yang dehidrasi apa? Berikutnya jalan ke concert gate, kita masih ada pengecekan tiket dan tas lagi. Tiket cuma di-scan tanpa ada gelang atau tanda masuk sama sekali. Bahkan cap-cap kayak Dufan aja nggak ada. So freaking sad. Masuk di area konser, taraaaaaaaaaa bener-bener di area rumput becek venuenya (sorry, saya nggak sempet ambil foto area becek itu, udah bete duluan hahaha). Untung malem kemaren saya pake Dr. Mart, so saya aman. Tapi penonton lainnya? Termasuk teman saya? Poor them.

Penampilan Morrissey juga nggak 100% memuaskan menurut saya pribadi, ditambah kasak-kusuk yang saya dengar setelah acara, banyak yang kecewa. Tidak ada opening band, tapi positifnya Morrissey naik ke panggung jam 8 tepat. Lagu yang dibawa total 19 lagu. Interaksinya dengan penonton minim sekali. Dan closingnya, pergi tanpa pamitan, cuma dikasih pesan Meat Is Murder aja di lagu terakhir, mungkin Om Morris ini memang benar-benar butuh istirahat, karna di tengah konsernya, dia sempat mengucapkan: 'Oxygen, Oxygen'. Saya sih, tetap ber-positive thinking. Morrissey yang seorang Vegan sejati, dan salah satu penyanyi yang peduli sekali dengan HAM ini, memberikan sindiran banyak sekali lewat pesan-pesan yang disampaikan dari background layar sederhana di belakangnya. Dari ekspos tindak tanduk pihak kepolisian (nggak yakin kepolisian yang diekspos ini dari daerah mana) sampai United King Dumb (if you curious, please googling by yourself). Apapun yang terjadi, I'm still a one of his fans!

Harga tiket yang dibandrol promotor di konser ini juga agak berlebihan. Kalo orang Jawa bilang: 'ora sembodo'. Untung saya beli tiket festival, itu pun harganya tidak sesuai dengan kondisi event menurut saya. Kecewa sih. Tapi moment Om Morris datang ke Jakarta ini kan belum tentu bisa saya nikmati setiap saat. Bukan judgemental atau sok kritik, mungkin si promotor punya alasan lain, mungkin mereka punya kesepakatan lain, mungkin ini mungkin itu. Sudut pandang saya sebagai salah satu penontonnya, tetap aja kecewa :(
 
 
 

Thursday, October 13, 2016

Peculiar Children Save Miss Peregrine

 
MISS PEREGRINE'S HOME FOR PECULIAR CHILDREN
[★★]
 
 
 
 
 Mumpung mood menulis lagi baik, saya akan mereview film lagi. Baru kemaren Minggu juga saya nonton filmnya. Miss Peregrine's Home For Peculiar Children. Film fantasy yang sedang diputar di jajaran bioskop. Cukup menghibur dengan scenario yang ringan dari adaptasi novel karangan Ransom Riggs.

***
 


Miss Peregrine adalah seorang Ymbrynes, yaitu seseorang yang berkekuatan lebih yang bisa merubah dirinya menjadi seekor burung dan dapat mengatur lingkaran waktu dimana dia. Dia hidup di Pulau Wales, dengan menampung anak-anak istimewa berkebutuhan khusus di rumah megahnya. Lingkaran waktu mereka adalah tanggal 3 September 1943. Ymbrynes dapat memutar waktu di hari yang sama selamanya. Jadi, kehidupan mereka sebenarnya sama setiap harinya, tapi alurnya bisa saja mereka ubah setiap hari.
 
The Peculiar Children
 
 
 
 
Oke kita kenalan dulu sama anak-anak istimewa ini:

§  Jacob Portman atau sering dipanggil Jake
Bocah usia ± 16 tahun ini adalah karakter utama di dalam cerita, yang memiliki kelebihan dapat melihat monsters atau makhluk astral tak kasat mata lainnya.

§  Emma Bloom
Kekuatan bocah ini adalah udara. Tubuhnya ringan, dan saking ringannya dia selalu pakai sepatu besi. FYI, Emma ini dulu adalah kekasih Abe, kakek dari Jacob Portman.

§  Abraham Portman alias Abe
Adalah kakek Jake. kelebihannya sama dengan cucunya, dapat melihat monsters atau makhluk astral tak kasat mata lainnya. Abe memutuskan untuk keluar dari lingkaran waktu dan meninggalkan Emma, dan melanjutkan hidup menjadi seorang dewasa hingga tua.

§  Bronwyn Bruntley
Bocah cilik yang kekuatannya menyamai Hercules. Bronwyn mempunyai saudara laki-laki bernama Victor. Yang dari awal cerita, memang Victor ini sudah diceritakan terbujur kaku.

§  Victor Bruntley
Sama seperti adik perempuannya, Victor juga memiliki kekuatan yg Hercules. Strooooooong. Sayang, anak ini diceritakan mati dari awal.

§  Enoch O'Connor
Ini anak istimewa, kayak debus. Bisa menghidupkan orang mati dengan mengontrol dari pikirannya saja. Di pertengahan film, Enoch terlihat sangat cemburu dengan Jake karna kedekatannya dengan Emma, namun pada akhirnya Enoch tau siapa yang sebenarnya ada di hatinya.

§  Horace Somnusson
Penampilannya trendi dan rapih. Pakaiannya seperti layaknya bangsawan, suit and tie bahkan dengan topi. Kelebihannya mungkin adalah inspirasi dari wujud projector masa kini.

§  Fiona Frauenfeld
Bocah lucu ini anti racun dan kelebihannya dapat menghidupkan tanaman hanya dengan sentuhan tangan.

§  Hugh Apiston
Ini yang paling pelik. Hidupnya berdampingan dengan banyak lebah di dalamnya. Dia bisa mengontrol lebah untuk menjadi senjatanya saat kondisi genting.

§  Millard Nullings
Dia tidak terlihat. Wujudnya hampa, tembus pandang. Tapi dia selalu berpakaian lengkap, sehingga sering terlihat menyeramkan bagi manusia umum.

§  Olive Abroholos
Kekuatannya api, dia selalu memakai sarung tangan. Karna sentuhannya bisa mengeluarkan api walopun hanya sentuhan kecil sekalipun.

§  Claire Desmnore
Kelebihannya aneh. Memiliki mulut satu lagi dengan ukuran besar dan terlihat menyeramkan di bagian belakang kepala dan tertutup rambut curlynya.

§  The Masked Ballerina
Si kembar ini selalu memakai baju yang menutupi seluruh tubuhnya. Ternyata alasannya karna tatapan mata dan raut wajahnya bisa mengubah siapapun yang melihat berubah menjadi batu. Exactly, seperti Medusa.
 





Dari kesemua karakter itu, mereka adalah anak asuh kesayangan Miss Peregrine, bahkan Victor yang sudah mati sekalipun. Mereka melawan musuh dengan saling tolong menolong, saling membantu dan toleransi, membebaskan Miss Peregrine yang di ceritanya ditangkap oleh sang musuh untuk menjadi tumbal para Peculiar jahat.
Menurut saya film ini terlalu halusinasi dan imajinatif. Namun, banyak scene-scene jenaka yang ringan bisa membuat kita terhibur selama menonton film berdurasi kurang lebih 2 jam ini. Selain Eva Green dan Asa Butterfield yang menghiasi karakter-karakter di dalamnya, kita juga akan berjumpa lagi dengan Samuel L Jackson yang berperan sebagai Barron, tokoh jahat yang menculik Miss Peregrine.
 
Mungkin, beda novel, beda pula filmnya. Sayangnya, saya belum ada ketertarikan mencoba baca novelnya. So, is it worth to watch or not? I say, 50:50.
 
Complete Team
  
 
 

 

Sunday, October 09, 2016

Oh, Judah!


BEN-HUR
[★★]



Setelah kira-kira sejak Juli kemaren saya terakhir review film, sekarang mumpung masih hangat saya akan mencoba membuat review mengenai film Ben-Hur. Jarak antara bulan Juli sampai Ben-Hur ini bukan berarti saya tidak nonton film sama sekali, tapi karna saya akhir-akhir ini tidur/ketiduran di tengah-tengah film yang saya tonton :b capek pak buk!


Judah Ben-Hur. Adalah seorang bangsawan Yahudi yang terhormat yang tinggal di tanah Jerussalem. Tinggal dengan seorang ibunya, adek perempuannya dan seorang saudara angkat dari Roma bernama Messala Severus. Awalnya kehidupan mereka baik-baik saja, berdampingan meski Tuhan mereka berbeda. Saling menopang jika salah satunya terjatuh, saling mendukung jika si saudara benar. Sampai akhirnya setelah perayaan kembalinya kesehatan Judah setelah jatuh dari berkuda, perselisihan Judah dan Messala dimulai, dan Messala memutuskan kembali ke Roma untuk menjadi seorang prajurit.

Diketahui di film ini diceritakan bahwa Roma kala itu sedang memperluas daerah kekuasaannya di bawah kejayaan Julius Caesar dengan melawan, menjajah, membunuh para pembelot kekuasaan Roma, termasuk kaum Zelot (Zelot adalah kaum Yahudi yang dianggap memberontak karena menginginkan kebebasan tanah Israel). Dan karir seorang prajurit Roma bernama Messala Severus gemilang tanpa diduga sebelumnya. Messala diangkat menjadi seorang Kapten di tengah-tengah peperangannya. Messala si anak miskin itu menjadi Kapten yang diagung-agungkan oleh Negaranya.

Messala datang kembali ke Jerussalem menemui Judah dengan hati gembira di awal, membuat kesepakatan dengan Judah agar Judah dapat membujuk kaum Zelot untuk tidak memberontak saat kaum Roma datang. Namun, tak disangka, salah satu Kaum Zelot itu memberontak dengan mengarahkan anak panah ke salah satu petinggi Militer Roma saat berjalan-jalan di daerah kekuasaan Keluarga Ben-Hur.

Rodrigo Santoro as Jesus, is best view on movie!
Judah yang malang, karna adanya si pembelot tadi, diceritakan ia mengalami tempaan hidup luar biasa setelah mendapatkan hukuman sebagai budak kayuh kapal hingga akhirnya bertemu dengan Sheikh Ilderim. Yang nanti pada akhirnya, dialah yang menyelamatkan Judah Ben-Hur dari semua hukuman dan tuduhan dari Kaum Roma.



***

Film ini sebenarnya adalah film yang dapat mengacak mindset kita terhadap kaum Yahudi. Yang saya tau sebelumnya, Yahudi adalah kaum yang memang diciptakan sebagai manusia paling cerdas di muka bumi. Namun keberadaannya selalu menimbulkan kontra. Selain Yahudi, agama lain pun juga diangkat di satu film ini secara tidak langsung, contohnya agama Nasrani, Romawi Kuno dan Muslim.

Di film ini diceritakan Yesus datang menghampiri Judah yang digiring oleh pasukan Roma menuju pelabuhan dengan kondisi dipasung dan dirantai. Dengan kebaikan hati seorang Yesus, Judah mendapatkan seteguk dua teguk air di tengah perjalanannya dari seorang Yesus. Selain itu, Messala Severus dari awal juga diceritakan adalah hamba Titan dari Romawi Kuno yang masih mempercayai adanya dewa dewi sebagai Tuhannya. Ada juga seorang Sheikh Ilderim dari Arab yang kemungkinan besar adalah seorang Muslim, yang membantu Judah dapat mengembalikan nama baiknya.


Kenapa saya bilang film ini dapat mengacak mindset kita? Karna di sini disisipkan adanya Yesus, bukankah Judah ini adalah Judas, murid Yesus yang berkhianat? Judah dan Judas ini memiliki arti nama yang sama. Tapi entah di film ini dimaksudkan bagaimana. Judah sang Yahudi ini diceritakan sangat baik dan tidaklah kejam. Membuat iba bagi hati para penontonnya.

Di luar itu, film remake 1959 ini patut mendapatkan perhatian bagi penikmat film. Pelajaran-pelajaran hidup di dalamnya dikemas baik dengan mengurangi scene yang sekiranya bisa mengadu domba umat manusia di dunia nyata. Pesan moral yang diucapkan oleh setiap karakternya juga dapat diterima dan melekat baik. Saya sebagai pecinta kuda juga sangat menikmati tampilan kuda-kuda gagah berlarian mengibarkan ekornya dan rambutnya yang diterpa angin. Sungguh kuda-kuda gagah berwarna hitam dan putih adalah seni Tuhan yang menyentuh film ini menjadi percikan dari cerita Judah Ben-Hur.

I told you, Ben-Hur got the charisma!


Friday, October 07, 2016

Weekend Lagi

Foto ini diambil di daerah Amesbury
 
Ternyata benar, lingkungan itu benar berpengaruh dengan kehidupan kita. Lebih ke kebiasaan tentunya. Hari ini entah kenapa kantor saya kondusif sekali suasananya. Tenang. Adem. Dan saya juga baru kosong inbox email. Akhirnya saya memanfaatkan waktu dengan browsing berita, beauty product dan berakhir ke baca blog Mba Alodita.

Hari ini rasanya refresh sekali membaca blog Mba Alo. Content di dalamnya positif sekali, dan cukup menginspirasi perempuan-perempuan masa kini. Dari kebutuhan beauty product, penghitungan keuangan, rasa syukur mengurus anak dan masih banyak sekali. Dan saya jadi terbuka juga untuk banyak hal. Positive vibesnya masuk. Bisa jadi inspirasi banget buat saya pribadi. Contohnya, menjaga keuangan saya, karna saya belum menikah saya bisa menabung untuk kebutuhan keluarga nanti. Ini penting banget sih (thanks Mba Alo sudah sangat menginspirasi!). Contoh lain, review beauty product, ya walopun beauty product ini cocok-cocokan, tapi bisa jadi point penting mencoba product baru.
 
***
 
Selamat berakhir pekan semuanya, semoga bisa menghabiskan akhir pekan dengan orang-orang yang disayangi tanpa takut menghadapi Senin kembali :)