Friday, January 06, 2017

IDEALIS (?)

Saya pernah sangat marah kepada ibu saya, karena saya merasa beliau tidak bisa menyesuaikan cara pandangnya di era modern. Namun, secara tidak sadar, justru sekarang saya yang menjadi ibu saya versi usia 26 tahun. Dengan pemikiran yang kolot, kejawen dan idealis. Yang tidak semua orang bisa menerima cara pikir seperti ini.
 
Namun, meski begitu, saya tidak menutup mata dan telinga untuk mendengar pendapat orang lain. Saya lebih beranggapan bahwa setiap manusia memiliki cara pandang dan prinsipnya masing-masing. Dan itu hak setiap manusia. Dan benar atau salah adalah bukan hal mutlak. Hanya, apakah orang lain bisa menerima cara pandang dan prinsip saya yang berbeda dengan mereka pula. Jalan tengahnya dengan mencari solusi di titik tengah. Dimana satu sama lain tidak merasa salah dan benar atau kalah dan menang atau bahkan pengendali atau yang dikendalikan.
 
Semua ini hanya mengarah ke penekanan pada ego. Karena ketika kita berusaha untuk menekan ego, brati kita masih ada upaya untuk memperbaiki komunikasi berarah. Namun apabila kita kekeuh dengan prinsip "ya gimana lagi aku bisanya begini", itu berarti ego kita terlalu besar untuk memberi sedikit kelonggaran hati menerima sedikit perbedaan.
 
Saya juga nggak sesabar itu sebenernya saat menghadapi perbedaan pendapat. Emosi jelas, apalagi saya agak sedikit gampang terpancing emosi dan jadi panas. Tapi ya bukan berarti saya nggak pakai kepala dingin untuk menghadapi masalah. Saya tetap berusaha untuk terbuka menerima pendapat selama arahnya masih tetap di tengah. Dan cara pandang saya yang kolot, kejawen dan idealis ini sering mendampingi saya dengan sedikit rasa gengsi yang mengharap sedikit dikelitik, supaya kembali waras.
 
Sesungguhnya, yang salah bukan dari masalahnya, tapi cara menghadapinya. Meskipun kolot atau malah modern, jika cara menghadapinya benar, masalah pasti terpecahkan.
 
Nah, kalo kalian gimana?
 
 
Anyway, selamat tahun baru semuanyaaaaaaaaaa!

😊

No comments:

Post a Comment