Saturday, January 28, 2017

So Long, AIA Financial

Ini adalah postingan sampai jumpa untuk teman-teman dimana saya bekerja sebelum ini. And I wrote on board, karena saya merasa fase tersedih adalah ketika saya sedang berada di penerbangan. Supaya menghayati. Hehehe

Ketika menulis ini, saya sedang perjalanan ke kota dimana akan dating ke suatu sidang penting sebelum saya benar-benar masuk ke sidang menikah. *hahaha seriusan!* Saya duduk di barisan paling belakang, kursi 46B, in the middle of old men, kiri bule America dan kanan Chinese, *Honestly, I hate sitting in between chair*.

Duduk tanpa rasa kantuk kurang lebih sejam perjalanan.

PT AIA Financial
Saya patut berbangga pernah bekerja di sebuah perusahaan besar yang namanya tidak diragukan lagi oleh dunia asuransi. Namun kebanggaan itu berkurang ketika ilmu kuliah saya tidak berguna selama saya bekerja. Di balik itu semua, ada pengalaman yang jauh lebih berharga yang tidak saya dapat ketika duduk di bangku sekolah, kursus, dan perkuliahan. Engaged with people. Dimana persaingan menjadi nomor satu dan etika kadang menjadi nomor sekian. Dimana saya harus tetap merendah meredam amarah ketika hati panas bergejolak. Dimana logika saya meronta-ronta tidak sejalan. Namun, semua harus lebur, karna saya bekerja ikut orang, didn't run my own company, didn't rule the world, didn't lead anyone. Mengesampingkan ego, namun tidak bertindak bego.

Gaji yang orang bilang tidak seberapa dibanding bisnis keluarga, yang mereka bilang aset jiwa dan raga saya, bagi saya adalah nafkah untuk pengalaman pribadi. Dengan uang gaji saya sendiri, yang menurut mereka pas-pasan, dan menurut saya hanya lewat di deposito, tp saya balik dengan melihat orang-orang yang keberuntungannya tidak sama dengan yang saya miliki, saya bisa belajar bersyukur. Uang yang tak seberapa itu bisa menjadi angin segar untuk saya menjaga sebagian kewajiban. Berbeda dengan ketika saya harus menggaji diri sendiri. Saya yang mendapatkan uangnya, dan saya harus menggaji finansial sendiri tanpa cela. Sedikit salah, membawa bubrah. Salah jika mereka bilang 'usaha aja enak kan', justru saya si pengatur yang diatur. It's more challenging than saya duduk di kursi kerja setiap 8am-5pm, kadang lembur sampai tengah malam, dengan jaminan gaji setiap bulan dan asuransi yang menjaga jika terjadi apa-apa.
KEPUTUSAN
Di antara banyaknya pertanyaan 'kamu kemana sih' setelah pengajuan pengunduran diri, terselip juga pertanyaan di dalam hati, 'nekat juga ya lo Ga?'. Tapi kalo nggak gini, saya masih saja di zona nyaman. Saya merasa seperti memiliki hubungan yang super nyaman namun tidak baik untuk dilanjutkan dan mau tidak mau saya mesti pergi, meninggalkan hubungan ini. Lucu ya? Tapi begitu kira-kira. Hmmm jangan salah sangka ya, bukan kerjaan saya tidak baik maksudnya. Tapi, pertimbangannya banyak kalo saya masih kerja, di AIA Financial.
Banyak 'Kok ya kebetulan' dan 'Ndilalah' yang mesti saya lakukan setelah saya lepas dari waktu kerja. Dan keputusan ini benar-benar butuh pikiran yang matang sekali untuk akhirnya mengajukan surat resign. Bukan nganggur. Bukan jobless. Saya punya segudang kegiatan yang mesti saya lakukan. Dan nggak harus semua orang tau. Nggak semua orang harus saya ceritakan. Dan nggak harus setiap detik saya update kegiatan saya apa. Tidak perlu kan hidup ala-ala selebgram semua dipamerin setiap detik setiap menit.
FAREWELL
After this 2 years journey, I'm at the stage that I should move to another step. To catch my brighter future in my hand. But it doesn't mean, I leave you behind with no memories. We made it, and I'll keep it for sure.

I learned a lot. And I thank for that. Especially for my teammates. In up and down, we just through phases. Thanks Bu Rainy, Mba Retno, Mas Rangga, Om Eki, Cc Helen, Mba Maya n Mas Bayu, for the experiences we shared. You guys are my second family that never be replaced. Sometimes we argued, but mostly we laughed with no hatred. I'm gonna miss you each persons.

Farewell doesn't mean goodbye as long as we still live in the same universe. I've thought this decision for many times, but this time is good enough to give a farewell hug for free and say see you, and good luck for everyone 😊

Please stay in touch in anything;
Email: helganastasia@gmail.com
Socmed: @helganastasia

Monday, January 09, 2017

2017

Masih kerasa awal tahun sekali ketika saya memulai tulisan ini. Seperti biasa, saya bukan manusia yang terobsesi untuk membuat resolusi setiap tahun barunya. Saya menjalani hidup hari ini, untuk hari esok yang jauh lebih baik. Setiap hari. Begitulah...
 
 
Idealis? Ya. Kembali saya sadari dan akui.
 
 
Siapa di antara kalian yang pernah menyangkal atau putus asa dengan janji-janji Tuhan? Saya pernah mengalaminya. Bukan menyangkal, tapi pasrah dan di titik putus asa. Dimana harapan dan asa saya hanya ada di langit-langit antariksa. Sulit untuk menggapai, namun mudah untuk dibaca. Saya merasa menjadi manusia yang tak dilihat oleh Tuhan. Saya merasa iri dengan teman-teman saya. Saya merasa kecewa dengan beribu-ribu keputusan yang pernah dibuat. Saya merasa jauh sekali dari yang seharusnya. Dan jawaban Tuhan saat itu sesungguhnya hanya satu: BERSABARLAH.
 
Karena bersabar sesungguhnya kunci dari segalanya. Itulah mengapa, sabar itu tidak mudah. Ujian terindah adalah menjaga hati dan pikiran dengan reward yang tidak terduga. Yang rewardnya jauh lebih indah dibanding permintaan kita. Tuhan tersenyum kala kita tepat waktunya mendapatkan reward tersebut. Dan saya salah satunya yang sudah mengalami Kuasa Tuhan ini tidak terbatas. Dan saya mengalaminya dengan melalui ujian rasa sabar setiap hari. Tempaan yang terus-terusan saya dapat malah membuat saya semakin dekat dengan Tuhan dan jalan baikNya. Namun apapun yang menjadi kesalahan atau kebaikan yang pernah saya alami, adalah pelajaran paling berharga di buku history saya. Tidak bisa saya sesali. Yang datang dan pergi adalah ilmu. Yang datang dan menetap, adalah hadiah di bumi. Karena saya juga mungkin menjadi ilmu dan hadiah di bumi untuk banyak orang.
 
Sekarang, Insya Allah, Tuhan mengatur dengan baik, saya hanya perlu lebih banyak berdoa, beribadah, dan berusaha. Semoga Engkau selalu menjaga niat dan tujuan baik di tahun 2017 ini. Aamiin Yaa Allah Yaa Robb.

Friday, January 06, 2017

IDEALIS (?)

Saya pernah sangat marah kepada ibu saya, karena saya merasa beliau tidak bisa menyesuaikan cara pandangnya di era modern. Namun, secara tidak sadar, justru sekarang saya yang menjadi ibu saya versi usia 26 tahun. Dengan pemikiran yang kolot, kejawen dan idealis. Yang tidak semua orang bisa menerima cara pikir seperti ini.
 
Namun, meski begitu, saya tidak menutup mata dan telinga untuk mendengar pendapat orang lain. Saya lebih beranggapan bahwa setiap manusia memiliki cara pandang dan prinsipnya masing-masing. Dan itu hak setiap manusia. Dan benar atau salah adalah bukan hal mutlak. Hanya, apakah orang lain bisa menerima cara pandang dan prinsip saya yang berbeda dengan mereka pula. Jalan tengahnya dengan mencari solusi di titik tengah. Dimana satu sama lain tidak merasa salah dan benar atau kalah dan menang atau bahkan pengendali atau yang dikendalikan.
 
Semua ini hanya mengarah ke penekanan pada ego. Karena ketika kita berusaha untuk menekan ego, brati kita masih ada upaya untuk memperbaiki komunikasi berarah. Namun apabila kita kekeuh dengan prinsip "ya gimana lagi aku bisanya begini", itu berarti ego kita terlalu besar untuk memberi sedikit kelonggaran hati menerima sedikit perbedaan.
 
Saya juga nggak sesabar itu sebenernya saat menghadapi perbedaan pendapat. Emosi jelas, apalagi saya agak sedikit gampang terpancing emosi dan jadi panas. Tapi ya bukan berarti saya nggak pakai kepala dingin untuk menghadapi masalah. Saya tetap berusaha untuk terbuka menerima pendapat selama arahnya masih tetap di tengah. Dan cara pandang saya yang kolot, kejawen dan idealis ini sering mendampingi saya dengan sedikit rasa gengsi yang mengharap sedikit dikelitik, supaya kembali waras.
 
Sesungguhnya, yang salah bukan dari masalahnya, tapi cara menghadapinya. Meskipun kolot atau malah modern, jika cara menghadapinya benar, masalah pasti terpecahkan.
 
Nah, kalo kalian gimana?
 
 
Anyway, selamat tahun baru semuanyaaaaaaaaaa!

😊