Setelah seminggu yang lalu adalah hari Idul Fitri, hari ini adalah waktunya Lebaran Ketupat. Eits, mungkin banyak orang yang bakal bingung gimana maksudnya kok ada Lebaran Ketupat segala? Bukannya Idul Fitri itu juga mustinya ada ketupat?
Nope. Keluargaku memiliki tradisi yang kuat. Salah satunya mengenai Lebaran Ketupat ini. Di hari Idul Fitri di tempatku, tidak akan pernah dijumpai adanya ketupat ataupun lontong opor. Makanan yang disajikan di hari Idul Fitri biasanya adalah makanan-makanan berat seperti bacem ati, ayam masak, sambel goreng krecek, terik daging, trancam dan masih banyak lagi. Meskipun kadang mereka juga disajikan di menu harian juga, tapi kali ini lebih spesial karna disajikan di porsi yang sangat-sangat-sangat besar. Makanan ringan yang tidak pernah terlewat jelas kue-kue kering dan kue mandarijn dari Toko Roti Orion. Kualitas dan rasa udah nggak perlu diragukan lagi. Dengan harga kue yang selangit sangat sepadan dengan rasanya yang tidak tertandingi dari kue manapun. Selain itu, kami juga biasanya membuat kue cucur, tape ijo, emping goreng, mete dan kacang. Yang paling juara untukku adalah tape yang dimakan dengan emping. Bagi yang belum pernah mencoba pun pasti akan kaget, namun setelah mencoba mereka nggak akan bisa berhenti ngebuka tape ijo yang dibungkus daun pisang itu. Kadang, aku bela-belain ke mini market bentar buat beli es krim, yang kemudian aku campurkan juga dengan es krim. Rasanya? Jangan ditanya. Aku pecinta tape jadi jawabannya pasti LUAR BIASA!
Baru seminggu setelah hari Idul Fitri, kami merayakan Lebaran Ketupat ato bahasa Jawanya 'Bakdo Kupat'. Kupat itu memiliki artian kulo lepat = saya salah dan ngaku lepat = mengaku salah. Intinya sama seperti Idul Fitri, Lebaran Ketupat juga merupakan hari mengaku salah dan berminta maaf, hanya saja di hari itu, kami tidak keliling ke sodara-sodara seperti Idul Fitri. Lebaran Ketupat lebih mengarah pada hari menikmati makan ketupat bersama keluarga.
Ketupat di tradisi kami pun tidak sama dengan keluarga lain pada umumnya yang disajikan bersama opor ayam. Di keluargaku, ketupat dimakan dengan sayur brongkos. Sayur brongkos ini sebenernya nggak ada sayurnya sama sekali, mungkin lebih tepat disebut sop brongkos :b isi dari sayur brongkos ini adalah potongan daging dan kacang tolo. Kuahnya agak keruh kecoklatan, rasanya manis gurih (sedikit) pedas. Kemudian diberi bubuk kacang di atasnya. Endessss. Parahnya, makan satu ketupat itu nggak bakal cukup. Kenyangnya cuma 5 menit, ntar laper lagi, makan lagi deeeh. Happy tummy!
No comments:
Post a Comment