LIFE
★★★☆☆
Sejak saya tidak terikat dengan kerja kantoran. Dan disibukkan 'hanya' oleh pekerjaan freelance saja, waktu saya cukup fleksibel untuk: bersantai, have a cup of coffee, nonton film, ngeblog, berenang, basket, dan tentunya bangun siang. Selama pekerjaan saya beres, apapun bisa saya lakukan sesuka hati. Jadi, sekarang, mumpung lowong dan mood menulis lumayan bagus, saya akan mereview film bergenre sci-fi, berjudul LIFE.
★★★☆☆
Sejak saya tidak terikat dengan kerja kantoran. Dan disibukkan 'hanya' oleh pekerjaan freelance saja, waktu saya cukup fleksibel untuk: bersantai, have a cup of coffee, nonton film, ngeblog, berenang, basket, dan tentunya bangun siang. Selama pekerjaan saya beres, apapun bisa saya lakukan sesuka hati. Jadi, sekarang, mumpung lowong dan mood menulis lumayan bagus, saya akan mereview film bergenre sci-fi, berjudul LIFE.
Film ini meski mahal akan pemain-pemain yang dipilih juga dengan efek yang dibuat, sayangnya tidak sebanding dengan hasil yang ditampilkan di layar. Menurut saya pribadi, film ini gagal total. Apalagi dibandingkan dengan film-film sci-fi lain yang sejenis seperti; Gravity, Interstellar, The Martian dan lain-lainnya.
Inti ceritanya, NASA lagi-lagi melakukan penelitian ilmiah dengan mengirim teamnya yang terdiri dari Sho Murakami (Hiroyuki Sanada), Rory Adams (Ryan Reynolds), Miranda North (Rebecca Ferguson), David Jordan (Jake Gyllenhaal), dan Hugh Derry (Ariyon Bakare). Pada awalnya mereka sangat antusias dengan ditemukannya sel organisme asing di Mars, yang kemudian diberi nama Calvin. Dari benda tersebut ditemukan fakta bahwa dia dapat tumbuh dan berkembang. Namun malapetaka muncul, ketika Hugh sedang mencoba bersentuhan dengan benda tersebut. Calvin mampu bertumbuh dengan pesat. Dan melawan Hugh dengan cengkeraman yang tidak pernah diduga sebelumnya oleh seluruh team. Kejadian tersebut menyebabkan Hugh patah tulang hingga kesakitan. Rory yang melihat tidak tahan hanya diam saja, dan nekat masuk ke ruangan isolasi. Namun naas, justru Hugh bisa keluar dari ruang isolasi, namun Rory terjebak di dalam dengan posisi sudah diikat oleh si benda asing. Team tau resikonya. Rory kehilangan nyawa.
Team berusaha untuk menutup semua lubang yang terhubung ke Ruangan Isolasi. Namun dengan cerdiknya, Calvin mampu menyelinap di salah satu lubang tersebut dan ketegangan dimulai. Walopun sebenernya, nggak tegang-tegang amat. Diketahui kemudian pula, setelah Calvin sempat menyerang Hugh dan membunuh Rory, dia tumbuh makin membesar hanya dalam hitungan menit. Calvin terus menyerang awak kapal tanpa diketahui maksudnya apa. Hingga akhirnya tinggal Sho, Rory, dan Miranda saja yang bertahan. Karena Hugh yang sempat diserang Calvin, sekarat dan tewas.
Sho, Rory, dan Miranda berusaha bertahan sebisa mungkin. Sho sempat terpisah dari Rory dan Miranda dan bersembunyi di kapsul tidur. Ketika Sho mencari jalan keluar, malah terjebak di jalur yang diblok oleh Calvin. Sho mengorbankan dirinya supaya Rory dan Miranda dapat selamat.
Rory dan Miranda yang terakhir selamat, Rory memiliki rencana dengan meluncurkan pesawat kapsul masing-masing untuk dirinya dan Miranda. Rory mengarahkan kapsulnya ke galaksi supaya Calvin tidak dapat menyentuh bumi. Sedangkan Miranda telah disetting oleh Rory untuk meluncur ke bumi, agar dapat mengabarkan NASA pusat apa yang sudah terjadi. Namun, nasib untung jauh dari itu. Kapsul Rory malah meluncur ke arah sebaliknya, ke bumi. Sedangkan Miranda lost di galaksi tanpa titik tujuan sama sekali.
Rory dan Miranda yang terakhir selamat, Rory memiliki rencana dengan meluncurkan pesawat kapsul masing-masing untuk dirinya dan Miranda. Rory mengarahkan kapsulnya ke galaksi supaya Calvin tidak dapat menyentuh bumi. Sedangkan Miranda telah disetting oleh Rory untuk meluncur ke bumi, agar dapat mengabarkan NASA pusat apa yang sudah terjadi. Namun, nasib untung jauh dari itu. Kapsul Rory malah meluncur ke arah sebaliknya, ke bumi. Sedangkan Miranda lost di galaksi tanpa titik tujuan sama sekali.
No comments:
Post a Comment