Sejak bekerja di bidang event, saya lebih banyak mengurusi trip dan event. Dan trip terdekat ini adalah Star Summit Trip yang terdiri dari Long Trip (Las Vegas) dan Short Trip (Jepang). Awalnya, saya ditugaskan untuk mendampingi seniorku ke Jepang. Dan rekan saya, Rangga, yg berangkat ke Vegas bersama si 'Ibu'. Namun ternyata Visa USA rekanku ini ditolak, jadi mau tidak mau kami bertukar tugas, saya ke Vegas dan Rangga ke Jepang. Option terburuk apabila visa saya ditolak juga, maka saya, Rangga dan senior yang akan ke Jepang. Mengingat jumlah peserta Jepang memang lebih banyak.
Tanggal 21 Mei kemarin adalah jadwal saya untuk interview visa. Tepat pukul 06.00 saya datang ke Embassy, karna saya dapat kloter A yaitu kelompok yg interviewnya jam 7 pagi. Fyi, kalo kalian memang harus interview visa ke Embassy of USA yang terletak di Jl Medan Merdeka ini, mending naik angkutan umum, kalopun bawa kendaraan pribadi, pastikan kalian di drop, bukan repot parkir sendiri, karna di embassy ini tidak ada tempat untuk parkir kendaraan pribadi selain pekerja embassy itu sendiri. Pada hari itu saya memarkirkan mobil di Plaza Indonesia. Jam 06.00 memang terdengar sangat pagi, namun ternyata sesampainya di sana para calon pemilik visa ini sudah antri lumayan panjang. FOR NOTED, jangan lupa untuk membawa semua dokumen yg diminta oleh embassy sebelumnya via email. Pastikan dokumen yang dibawa lengkap. Seperti: akta lahir, jika tidak ada akta lahir bisa diganti dengan ijazah asli, KTP asli, KK asli, KTP asli, rekening 3 bulan sebelum keberangkatan, akta nikah jika sudah menikah, dan lainnya.
Setelah mengantri kurang lebih 40 menit, saya dan beberapa orang dari antrian boleh masuk ke ruangan penitipan. Di ruang ini, seperti biasa, kita melewati xray, begitu juga dengan barang-barang bawaan kita. Perlu diingat, dilarang membawa makanan ataupun minuman apapun. Kita tidak bisa menitipkan makanan di sana. Yang bisa kita titipkan hanya tas, dan alat-alat elektronik seperti laptop dan HP. Kita hanya dibolehkan membawa masuk dokumen yang dibutuhkan saja. Setelah melewati ruang penitipan, kita dipersilahkan masuk ke tahap berikutnya yaitu tahap seleksi dokumen.
Tahap seleksi dokumen ini tempatnya semi outdoor. Kita akan dibantu petugas dengan menyiapkan dokumen yang akan diperiksa nantinya dan diarahkan untuk mengambil nomor antrian. Selama kita menunggu nomor antrian kita dipanggil, kita cukup duduk manis tanpa melakukan apapun *kan HP lagi disita tjuy! Mati gaya sih.* Eh tiba-tiba ada David Naif lagi nunggu dipanggil nomor antriannya juga. Mau ajakin foto juga nggak bisa, kan HPnya disitaaaaaa :( yasudalayaaaaa..
Setelah nomor antrian dipanggil, saya maju ke loker sesuai nomor. Dokumen yang saya bawa dicek oleh petugas di loker. Dan apesnya foto saya diminta untuk diulang. Mereka meminta untuk fotonya lebih menonjolkan tulang pipi. Petugas tersebut memberi waktu hingga pukul 10.00 WIB *waktu itu masih pukul 08.30, jadi saya punya kira-kira 1.5 jam* Langsung deh saya ciao pake Uber ke daerah Sabang. Foto seadanya, jilbab dimundurin dikit dan CLICK! voilaaaa, jadilah foto 5x5 untuk apply visa US. Sampai di embassy, saya langsung masuk dengan membawa surat keterangan dari petugas bahwa saya tidak perlu antri lagi, karna harus mengulang foto saja. Namun, di ruang tahap seleksi dokumen, saya tetap harus ambil nomor antrian. Dan kalian tau? Rombongan yang tadinya masuk bersamaan dengan saya masih ada di situ dan belum juga masuk ke tahap selanjutnya. *Kebayang dong, gimana deg-degan saya saat itu. Udah antrinya lama, disuruh foto ulang, ada apa ini, jangan-jangan visa rejected?*
Beberapa menit setelah itu, nomor antrian saya dipanggil. Dengan membawa foto baru, dokumen saya diterima dan kemudian saya dipersilahkan untuk duduk kembali dengan diberi nomor antrian baru untuk ke tahap berikutnya. Nomor ini untu pergroup. Satu nomor antrian yang sama akan dipakai oleh 5-9 orang dalam satu group. Biasanya kalo mati gaya lagi nunggu kan kita bisa pegang HP kan, buka Path lah, Instagram lah, Twitter lah, Whatsappan lah, Line-an lah, dll. Ini? Baca buku deh akhirnya. *masih baca Anne Frank yang belum beres-beres juga sampe sekarang* Sampe akhirnya 30 menit setelah itu, baru saya dan beberapa orang dipanggil untuk masuk ke ruangan berikutnya.
Ruangan selanjutnya adalah ruang untuk finger scan dan interview. Pertama kita akan dibantu untuk finger scan kesepuluh jari kita. Petugas yang berada di loker finger scan adalah bule-bule yang udah fasih sekali bahasa Indonesia. Setelah tuntas di finger scan, kita akan diminta untuk bergeser tempat di antrian loker interview. Sesuai dengan nomor yang kita dapat dari Tahap Seleksi Dokumen tadi, kita akan dipanggil sesuai urutan. Giliran nomor antrian saya dipanggil, saya maju ke loker interview dan mendapat giliran pertama kali untuk interview. Fyi, yang akan menginterview pun juga bule-bule yang sudah fasih sekali dengan bahasa Indonesia. Beginilah kira-kira yang dipertanyakan hari itu:
X: Nama panjang anda?
H: Helga Anastasia Agusta
X: Kemana anda akan pergi?
H: Las Vegas
X: Dalam rangka apa anda pergi ke Las Vegas?
H: Saya sebagai pendamping atau tim organizer untuk peserta qualifier dari Bancassurance Concultant AIA Financial.
X: AIA Financial? Asuransi bukan?
H: Iya, betul asuransi.
X: Jadi anda bekerja di AIA ya?
H: Iya betul.
X: Sudah berkeluarga?
H: Belum, semoga secepatnya.
X: Hahahahaa.. belum punya anak dong ya?
H: *hening* Hehehehe... *menurut ngana ini Amerikaaaa?* Belum sih..
X: Baiklah, your visa is approved. Selamat jalan dan bersenang-senang.
H: Terima kasih.
Begitulah ceritanya saya mendapatkan kertas putih tanda diterimanya visa US saya. Kira-kira seperti itu untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat interview. Kalopun ada orang-orang yang ditolak even dengan pertanyaan dan jawaban yang kurang lebih sama, kemungkinan mereka menggunakan sistem random choice. Karna, ada satu aplikator yang bersamaan dengan saya, dia cewe cantik, rapih dan terlihat smart sekali. Bahkan dari penampilan sama sekali tidak terlihat idabul (idaman bule), tapi ternyata visanya ditolak. Cewe ini keluar dengan kertas warna pink kemerah-merahan yang tandanya visanya ditolak.
Sayang, di update ini saya tidak bisa share foto-foto yang ada di dalam embassy. Termasuk pada saat saya di tengah antrian di luar gedung. Semuanya berlangsung ketat dari awal. Foto-foto selfie sudah pasti ditegur oleh petugas yang berjaga di depan. Karena pada saat antrian ada seorang ibu-ibu yang mengambil foto, langsung dapat teguran dari petugas dan langsung diminta untuk menghapus foto itu.
Dan bagi temen-temen yang akan membuat visa US, good luck ya! :)
kalau ada yg minat ingin apply pertama kali/re apply visa USA, please email saya, dengan memberi komentar juga di balasan ini..kali kita bisa bantu jasa konsultasi dan persiapannya, semoga bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan
ReplyDeleteharrysalim79@gmail.com