Monday, December 18, 2017

STAR WARS: THE LAST JEDI

STAR WARS: THE LAST JEDI
★★★★





Kalo membahas Star Wars, saya paling excited. Pertama kali nonton Star Wars, kalo nggak salah jaman TK (masih trilogi dasar). Kadang bingung antara Star Trek, yang sama-sama film sci-fi dan banyak makhluk-makhluk aneh luar angkasa. Baru setelah orang tua saya yang menjelaskan perbedaannya, baru saya paham. Walopun mereka bukan fans Star Wars, tapi mereka paham. HAHAHA and I'm so proud!
Setelah tau ternyata mereka beda galaksi, saya lebih jatuh cinta kepada Star Wars. Hingga sekarang.

Setelah kurang lebih 10 tahun vakum dari khalayak umum, tahun 2015 kemaren sempat tayang Star Wars: The Force Awakens. Kemudian ada Star Wars The Rogue One (yang ceritanya tidak bersambungan dengan trilogi dasar Star Wars sama sekali), kemudian akhir tahun ini muncul Star Wars: The Last Jedi. Jujur ya, tahun 2015 saya over expected dengan The Force Awakens. Yang ternyata cukup membosankan untuk saya. Entah udah terlanjur sayang dengan tokoh-tokoh lama atau memang saya nggak dapet feel nontonnya. Tapi, setengah film saya ketiduran. Dan harus nonton beberapa kali kemudian untuk benar-benar mencerna.

Nah, beda dengan The Last Jedi. Saya sangat-sangat-sangat-sangat menikmati film ini. Dari segi cerita, efeknya, kostumnya dan segala macam yang ada di dalamnya. Beberapa kali, saya bilang wow, wah, oh my, fuck, shit, OMAGAAD dan lain-lain saking heboh dan senang. Nggak jarang juga, kadang mata berkaca-kaca dan hampir lompat kegirangan saking serunya. Di akhir film, saya reflek bertepuk tangan saking bangga dan bahagia karna filmnya. Ternyata hampir kebanyakan fans Star Wars juga bertepuk tangan riuh sekali.

Awalnya saya tidak mau menaruh harapan terlalu tinggi dengan film ini, karna ya sebelumnya saya tidur itu. Eh nggak taunya, dari awal film saya dibuat melongo dan langsung membenarkan posisi duduk saya lebih tegap, tandanya serius dan fokus menikmati jalan cerita. Dan 2 jam lebih di dalam bioskop tidak terasa. Malah was-was "Jangan kelar dulu dong, please".

Cerita ini lanjutan dari The Force Awakens sebelumnya. Rey akhirnya bertemu dengan Master Luke. Man, Luke is Master, now!! Rey sengaja mendatangi Luke untuk minta diajarkan Force oleh Luke. Namun, Luke ternyata sudah menolak Force yang ada di dirinya. Namun, dengan gigih Rey tetap meminta Luke untuk mau mengajarkannya. Demi melawan Ben Solo yang sudah berubah menjadi Kylo Ren yang diliputi oleh Dark Side.

Ada perang Jedi antara Kylo Ren dan Master Luke yang mengingatkan kita kepada perang Jedi antara Obi Wan Kenobi dengan Anakin Skywalker atau bahkan Darth Vader. Namun, pada akhirnya Master Luke meninggal, bukan karna kalah dari Kylo Ren, namun lebih damai dan bahagia.

Kayaknya, bakal nonton lagi-lagi-lagi dan lagi seperti film Star Wars lawas sebelumnya sih ini. Karna asli bagus banget! Btw, ini sengaja nggak taruh foto-foto scene. Karna filmnya masih sangat baru, dan saya nggak mau spoiler sedikitpun. Respect to the crew :)

Monday, December 04, 2017

THE AGE OF ADALINE (BETTER LATE THAN NEVER REVIEW)


THE AGE OF ADALINE

★★




Beberapa waktu lalu, saya baru menyadari bahwa akhir-akhir ini memang blog saya lebih banyak berisikan review film. Selain memang saya hobi nonton, memang belum ada kesempatan untuk melakukan trip yang bisa direview. Jangan bosan-bosan untuk mampir membaca yah! :)


Kali ini, saya akan mereview film Age of Adaline. Film yang dibintangi oleh Black Lively ini liris tahun 2015. Namun baru kapan hari saya sempat menontonnya. Secara singkat saya suka dengan drama cinta fiksi ini, namun beberapa latar belakang ceritanya, menurut saya ada bagian minusnya. Seperti alasan Adaline bisa hidup kembali dari hipoksia yang dialami. Sesungguhnya sengatan listrik pada petir tentunya akan jauh lebih membunuh nyawa seseorang. Jikapun ada kasus yang sebaliknya, mungkin akan banyak ilmuwan-ilmuwan yang mengadakan eksperimen seperti hal tersebut.

Adaline Bowman adalah seorang wanita yang mendapatkan gift (entah disebut keuntungan atau kesialan), dimana dia hidup abadi dengan tidak bertambah usia. Hingga menyebabkan dia harus terus berpindah tempat untuk bertahan hidup dan mengalami kisah lintas zaman. Gift ini dia dapatkan saat dia mengalami kecelakaan, kemudian tiba-tiba kilatan petir menyambar mobil Adaline yang jatuh ke sungai dingin dan menewaskannya. Kejadian tersebut menyebabkan tiga dampak bagi Adaline. Pertama, kilatan malam itu mampu mengembalikan detak jantung Adaline kembali. Kedua, hipoksia yang dialami Adaline hilang dan mampu membuatnya bernafas kembali setelahnya. Ketiga, sel tubuh Adaline mengalami kekebalan dan mulai tidak menua saat itu juga.



Usia Adaline hampir mencapai satu abad hingga suatu hari dia bertemu dengan Ellis Jones, di sebuah perayaan tahun baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Adaline selalu menghindari hubungan yang berkomitmen dengan lawan jenisnya. Karena dia tidak akan pernah bisa tinggal jauh lebih lama melampaui usianya. Ellis yang berniatan serius dengan Adaline, bersikuat untuk mengajaknya hadir ke acara anniversary pernikahan orang tua Ellis.


Tidak disangka, ternyata Ayah dari Ellis adalah pria yang pernah dicintainya. William Jones. Keduanya terlihat terkejut dan canggung. Tentunya Adaline berusaha menutupi bahwa dirinyalah Adaline yang dimaksud William. Adaline menutupinya dengan mengakui bahwa wajahnya mirip dengan wajah ibunya, dan meyakinkan William bahwa dirinya bukan Adaline kekasih si William.

Black Lively memerankan Adaline dengan baik menurut saya. Dan Michiel Huisman, OH MY GOD!!!! Ganteng banget :( Juga Harrison Ford yang muncul dengan kharismanya yang tidak terbantahkan. Well saya suka sebenernya dengan film ini.