Tuesday, December 13, 2016

What Goes Around, Comes Around

Akhir-akhir ini, saya dan teman-teman kantor lagi gandrung banget sama Macaroni 'micin' Rakyat. Dibanding macaroni micin yang namanya lebih terkenal (if you know hehehe), Macaroni Rakyat ini lebih bersahabat di lidah dan gigi, karna nggak keras teksturnya. Tau banget kok kita, kalo kebanyakan micin juga nggak baik, tapi nagihnya bikin nggak tahan 😔

Sebenernya bukan masalah micinnya, tapi karna tiba-tiba saya googling review macaroni lain, kok malah nemu artikel seperti ini:
 
 
Oh My Lord.
Saya speechless, terdiam dan tidak ada kata-kata sama sekali. Saya langsung ingat ibu saya. Walopun saya sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, ibu saya masih banyak memberikan aliran dana untuk saya. Walopun saya bersikukuh tidak perlu, beliau masih tetap kirim uang untuk keperluan rumah, seperti belanjaan bulanan, dan untuk weekend sama adek saya. Kadang malah bikin boros karna ada mindset 'ah masih ada duit'.

Padahal, di suatu sudut kota, ada seorang anak SD yang malah kerja banting tulang untuk membiayai perawatan obat ginjal ibunya. What a kinda boy 💖 dia jualan macaroni dengan dijual hanya Rp 1.000/pcs, kebayang nggak dia harus jual berapa bungkus perharinya untuk menebus obat ibunya? Padahal kita taulah, kadang kita underestimated dengan jualan makanan yang kita mikir bahannya aman nggak? Steril nggak? Dan lain-lain. Jadi, bisa kira-kira kan bungkus macaroni yang kejual maksimal per harinya berapa? Apa bisa penghasilannya dipakai tebus obat?

Mungkin hal ini banyak terjadi di lingkungan kita, namun kita tidak peka dengan hal tersebut. Atau mungkin malah kita nggak peduli. Kadang nggak sengaja kita mikir, 'duh apa sih ini, bisa keracunan yang ada jajan beginian'. Hayooo ngaku? Nggak perlu muluk-muluk bantuin mereka dengan harta melimpah ruah, asal kita tulus bantunya Insya Allah, Tuhan malah kasih bantuan ke yang bersangkutan lebih-lebih tanpa kita duga. What goes around, comes around, juga apa yang kita berikan akan kembali lagi ke kita. Selama nggak pamrih, pasti rejeki penggantinya jauuuuh lebih baik di luar dugaan. Dan taukah kalian, sedikitpun bantuan kita, bagi mereka pastilah sangat berarti. Coba posisikan diri di saat kita lagi sedih gundah merana butuh bantuan tapi nggak seorang pun mau tau, tapi tiba-tiba ada orang yang mau bantu dengan tulus? Gimana rasanya? 😊

I know nothing with any certainty, but the sight of the stars makes me DREAM.
-Van Gogh-