As you know from Instagram, since December 2014 I've decided to adopt a male kitten. And he was named "Kenobi".
Then why Kenobi? Kenobi yang dimaksud adalah Obi Wan Kenobi, yaitu jedi favorit saya di Star Wars *I prefer to marry Obi Wan than Anakin actually*. Karena namanya terlalu panjang, jadilah si kitten dapet nama Kenobinya aja, dan sering kita panggil Ken. *Hi Ken!*
Umur Ken saat saya adopsi sekitar 3 bulan, bulunya lebat, badannya kecil, dan saat saya adopsi hidungnya boncel karena bulu-bulunya masih belum tumbuh. Beberapa hari setelah saya adopsi, Ken belum langsung ikut saya pulang, dia masih saya titipkan di petshop, karena saat itu saya masih repot dengan packing untuk pindahan apartment. Baru seminggu setelah itu, Ken saya bawa pulang ke apartment lama, *he has me as mommy, and my brother as uncle, and well he has daddy too* Sebenarnya, Ken baru mau saya bawa pulang setelah pindahan apartment baru beres, biar nggak stress. Biar adaptasinya nggak dua kali. Kan kasian T_T
Tried to used his force :b |
Saya sempat sedih dan putus asa. Ken kecil banget waktu itu, bulunya rontok, mukanya kecil, kaki-kakinya hanya sebesar jari telunjuk, suaranya juga pelan sekali. Saya takut Ken jadi terus-terusan sakit dan membawa virus ke tempat tinggal saya. Tapi dengan telaten si bibi mengobati Ken, memandikan Ken pada waktunya. Saya selalu memantau tiap Ken minum obat. Makannya juga air minumnya.
Ken kecil tumbuh pelan-pelan, jamurnya mulai hilang, dia tidak lagi garuk-garuk. Ken juga tidak terlihat gundul lagi seperti sebelumnya. Bulu Ken mulai tumbuh, kaki-kakinya yg gundul mulai berbulu, hidung boncelnya mulai berkurang, kumisnya mulai memanjang. Ken mulai terlihat seperti benar-benar kucing.
Dan ketika dokter mulai menyatakan Ken sehat, dia mulai diperbolehkan untuk suntik vaksin. Klinik Dokter Hewan langganan si Ken adalah Groovy Clinic yang berada di daerah Radio Dalam. Ada beberapa dokter yang menjadi saksi tumbuhnya Ken kecil sampai sekarang. Mereka kaget melihat betapa Ken cepat sekali sehatnya. Meskipun dia kena jamur, nafsu makannya tetap terjaga, sehingga badannya tidak drop. Semua perawat dan mbak-mbak yang berada di klinik selalu menyapa Ken yang pemalu. Tapi meski pemalu, Ken suka berlarian di klinik, kadang repot sendiri saya ketika dia mulai sembunyi di kolong-kolong meja receptionist klinik. Ken pemalu agak minder dengan anjing. Namun suka penasaran, dia suka menengok celingak celinguk melihat anjing dan hewan-hewan lain yang datang ke klinik.
Tapi, Ken tidak bisa mengeong seperti kucing lain. Suara Ken lebih terdengar seperti suara memanggil "kakak", kata "mau" dan kalimat "awuwuwuwuwu". Ken suka bobo terlentang, bukan tengkurap, Ken suka duduk di pojokan seperti kakek-kakek tua menikmati hidup, Ken suka berkenalan lewat kaki-kaki manusia. Ken suka sembunyi di antara kaki kanan dan kaki kiri saya. Ken suka berlarian tapi sering kepleset atau kepentok apapun karna terlalu girang dan bulu kakinya terlalu panjang *saya belum sempat grooming Ken sampai hari ini*. Ken suka mengejar bayangan dan cahaya. Ken suka menempelkan wajahnya di kaca ketika saya berada di balkon. Ken selalu mengetuk pintu kamar saya ketika saya belum bangun. Ken selalu mengetuk pintu dan bersuara ala-ala dia ketika saya tinggal mandi. Ken suka menggigit ketika dia gemas. Tidak sakit memang, tapi ketika dia marah, gigitannya kadang sakit. Ken makan banyak, dan minumnya juga banyak. Ken tidak pernah doyan ikan dan nasi, juga makanan manusia *saya pernah mencoba menyodorkan makanan saya, tapi dia terlihat bergidik hahaha*. Ken tau ketika saya sedih ataupun bahagia. Ken suka dipeluk tapi benci kalo terlalu lama. Ken takut suara angin. Ken tidak pernah main tali. Saya tidak mau dia jadi bandel karna main tali. Ken. Ah masih banyak sekali cerita tentang Ken.
Ken sekarang sehat banget. Gembul, bulunya lebat, mukanya lucu, kumisnya panjang, paw nya juga bikin gemes, ekornya tebal dan besar, perutnya lebar dan dia sangat manja. Daaaaan, minggu ini, dia harus grooming. *self noted*.